KACANG ASIN BOGARES

Proses wawancara (foto: Livia Prastita Permana 8.1)
Tampilan bagian depan toko (Foto: Livia Prastita Permana 8.1)
Tampilan kacang asin (foto: Livia Prastita Permana 8.1)

SmartEdu- Di Kabupaten Tegal lebih tepatnya Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah, terkenal dengan industri kacang asin. Kali ini kami mewawancarai langsung pemilik industri kacang asin, Bapak Kurdi produsen dari “Kurdi Bois”.
Kacang asin adalah kacang tanah berkualitas yang sudah diolah menjadi camilan enak nan nikmat. Biasanya orang Tegal menyantap kacang asin dengan minum teh yang biasa disebut dengan istilah “moci”. Kacang asin juga bisa dijadikan buah tangan saat Anda berkunjung ke Slawi dan sekitarnya.  Sekarang kita intip alur proses pembuatannya, yuk!.

Pertama kacang tanah kupas. Kacang tanah segar yang sudah dijemur kering hingga 70%, dikupas.

Kedua penyortiran pertama. Biji kacang tanah yang telah dikupas disortir dengan memisahkan kacang tanah yang baik dan kurang baik, yang besar dan kecil.

Ketiga perendaman dan pencucian. Setelah disortir, kacang direndam kurang lebih 30 menit kemudian dibilas lalu direndam lagi selama dua jam. Setelah direndam dua jam dibilas kembali hingga air terlihat jernih.

Keempat penirisan. Biji kacang dimasukan kedalam keranjang ditiriskan hingga kadar air menurun.

Kelima pembumbuan. Setelah kadar air menurun, kemudian diberi bumbu dengan takaran tertentu. Komposisinya adalah kacang 90% dan garam 10%.

Keenam penjemuran. Sebelum dijemur, kacang yang sudah diberi bumbu didiamkan selama 12 jam atau semalaman lalu keesokan paginya dijemur dibawah terik matahari hingga kadar airnya habis.

Ketujuh penggorengan. Kacang yang sudah dijemur siap untuk digoreng. Nah, cara menggorengnya cukup unik lho yaitu dengan menggunakan pasir yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu mencapai 80 derajat. Kemudian kacang tersebut dimasukan kedalam pasir yang ada dipenggorengan. Jangan lupa diaduk hingga matang ya. Kacang yang sudah matang diangkat dengan cara diayak agar pasir dengan kacang terpisah. Kacang-kacang tersebut diletakan diatas tampah besar lalu diratakan dan dianginkan.

Kedelapan penyortiran kedua. Kacang tersebut disortir lagi gunanya untuk memisahkan antara kacang yang gosong dan bagus serta untuk memisahkan kemungkinan adanya pasir yang masih menempel pada kacang.

Kesembilan packing. Kacang yang sudah disortir dimasukan kedalam kantung plastik dengan berat kurang lebih 5 kg dan disimpan di rak.

Sepuluh pemasaran. Bapak Kurdi memasarkan kacang-kacangnya secara langsung di rumah, di supermarket, dan bahkan di luar Kabupaten Tegal, yaitu Brebes, Cirebon, Pekalongan, dan lain-lain. Namun, dikarenakan pandemi covid-19 kacang asin juga dipasarkan secara online.

Penulis: Gendis Aura Mecca (8.4)
Editor: Ageska Roso Wijayanti (8.5)
Foto: Livia Prastita Permana (8.1)

Tinggalkan komentar