GURU SMP NEGERI 1 SLAWI GO TO MAKKAH

Proses wawancara dengan Pak Bunyamin (Foto: Fitri Anisa Irawan 8.5)

SmartEdu- Hai sobat SmartEdu! cerita inspirasi untuk siswa SMP Negeri 1 Slawi guru berprestasi bernama Bunyamin, S. Pd. M. Hum yang kerap disapa Pak Bun, beliau lahir 9 Januari 1978. Sejak kecil beliau hobi menulis dan membaca. Sebelum mengajar di Arab Saudi Pak Bunyamin sudah mengajar bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Slawi.

Awal mulanya pada tahun 2015 beliau mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat Nasional dan para pemenangnya dihimbau untuk mengikuti seleksi guru di Sekolah Indonesia Jeddah. Beberapa pemenang seleksi guru tingkat Nasional mendaftar dan seleksi dilakukan secara terbuka, semua guru Indonesia boleh mendaftarkan diri. Pada perlombaan itu diutamakan untuk guru yang memiliki prestasi di tingkat Nasional. Sebelum itu Pak Bun sering mengikuti perlombaan contohnya pada tahun 2013 Beliau menjadi peraih naskah terbaik untuk innobel tingkat Nasional dan juara 1 Forum Ilmiah Guru tingkat Nasional. Akhirnya, pada saat itu Pak Bun memutuskan untuk mendaftar diformasi Bahasa Inggris Sekolah Indonesia Jeddah. Saat pengumuman tahap 1 dan 2 Pak Bun lolos seleksi, setelah itu pada tahap 3 beliau diundang ke hotel Century Jakarta. Namun, ternyata diketahui ada formasi baru, yaitu guru bahasa Inggris Sekolah Indonesia Makkah. Nah, pada saat itu beliau sedikit menyesal karena tidak mendaftar di Sekolah Indonesia Makkah. Tibanya waktu pengumuman siapa saja yang lolos, di situ Pak Bun tidak menyangka bahwa ia adalah salah satu yang lolos. Sebelumnya ada 24 orang guru yang mengikuti seleksi hingga tahap akhir, akan tetapi hanya 2 orang yang lolos untuk mengajar di Sekolah Indonesia Makkah salah satunya adalah Pak Bun.

Menurut Pak Bun ada beberapa sikap positif dari pembelajaran Sekolah Indonesia Makkah yang dapat diterapkan di Indonesia untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik lagi, yaitu siswa di sekolah Jeddah maupun Indonesia Makkah itu sangat disiplin dan aktif saat pembelajaran daring karena di sana semua siswa sudah menyiapkan kuota internet sendiri yang cukup untuk pembelajaran daring, presensi siswa di sana pun harus terlihat di kamera zoom jika tidak ada guru akan mengetahui bahwa siswa tersebut tidak aktif, tugas-tugas para siswa di sana juga dikirim melalui beberapa aplikasi variatif contohnya seperti quizizz dan wordwall. Learning pembelajaran sistemnya di sana juga sangat bervariasi ada guru yang menggunakan google clasroom, dan masih banyak guru-guru di sana yang menggunakan aplikasi yang lebih variatif lagi.

Akhirnya, setelah selesai mengajar di Sekolah Indonesia Makkah beliau dan keluarga kembali ke Indonesia dan sekarang Pak Bun menjadi guru bahasa Inggris kelas 8 dan 9 di SMP Negeri 1 Slawi.

Pak Bun dapat mengajar di Sekolah Indonesia Makkah tentunya butuh perjuangan dan proses yang begitu panjang. Perjuangannya juga tentu tidak mudah. Pak Bun menyampaikan bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari doa seorang ibu yang selalu tulus mendoakan anaknya agar bisa pergi ke kota suci Makkah bersama keluarga meskipun kelihatannya tidak mungkin karena pak Bun adalah pegawai negeri yang terikat dinas di kabupaten Tegal. Namun, ternyata doa ibu lebih dari segalanya. Doa ibu mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Doa ibu mampu mengubah IMPOSSIBLE menjadi I’M POSSIBLE. Jadi kita bisa mengambil pesan dari perjalanan karir Pak Bunyamin hingga sekarang yaitu “Walau kita merasa tak mampu untuk meraih sesuatu, tetapi Di akhir pembicaraan ini, Selain itu, Jika kita berniat dan berusaha diiringi dengan doa pasti apapun yang kita inginkan akan dapat diraih”. Nah gimana nih sobat SmartEdu? sangat menginspirasi kan sosok guru kita kali ini? semoga sobat SmartEdu menyukai artikel kita kali ini ya. Sampai jumpa sobat!

Penulis: Ageska Roso Wijayanti (8.5)
Editor: Zahra Asahi (8.9)

Tinggalkan komentar