ENAKNYA DODOL ASLI “SODJA BERKAH” KHAS SLAWI

Tampilan kios dodol (Foto: Livia Prastita Permana 8.1)
Tampilan dodol (Foto: Livia Prastita Permana 8.1)

SmartEdu- Hai teman-teman tahukah kalian dengan makanan legendaris yang satu ini? Makanan legendaris yang satu ini adalah Dodol. Dodol merupakan makanan khas dari Jawa.Biasanya dodol dijadikan oleh-oleh, hantaran, Salah satu penjual dodol yang satu ini adalah Dodol Sodja Berkah buatan Bapak Ahmad Karnadi. Pak Ahmad ini mewarisi usaha orang tuanya yang sudah dimulai sejak tahun 1985. Rumah Pak Ahmad terletak di Desa Kalisapu Kecamatan Slawi.

Dengan bermodalkan uang  Rp 200.000 Pak Ahmad mulai meneruskan jualan ini. Hasil yang diperoleh cukup untuk menutup modal, meneruskan modal, dan mencukupi kehidupan sehari-harinya.

Beliau menjual dodol dengan harga Rp.38.000/kg. Keuntungan yang diperoleh sebelum pandemi sampai Rp.2000.000 namun,setelah adanya pandemi keuntungan yang diperoleh turun 85%, yaitu Rp.500.000.

Proses wawancara dengan penjual dodol (Foto: Livia Prastita Permana 8.1)

Langkah-langkah membuat dodol:
1. Siapkan alat dan bahan, seperti wajan besar, sutil kayu (spatula), tungku dan kayu bakar
2. Rendam semalaman,kemudian paginya digiling agar jadi tepung.
3. Lalu rebus santan, setelah mendidih campurkan santan dengan minyak sayur
4. Setelah itu, masukkan tepung terus diuleni sampai adonan kalis.
5. Minyak dipanaskan hingga benar-benar panas selanjutnya masukkan gula merah dan gula pasir, beras ketan
6. Diaduk-aduk sampai matang (kisat) lalu diangkat.
7. Kemudian taruh di tampah bambu,setelah dingin,potong-potong
8. Jika sudah dipotong lalu dodol tersebut di kemas menggunakan plastik.
9. Dodol siap dijajakan.

Penulis: Syafira Laila Ramadhani (8.9)
Editor: Zahra Asahi (8.9)
Dokumen: Livia Prastita Permana (8.1)

INDAHNYA OBJEK WISATA WADUK CACABAN

Waduk Cacaban (Foto : Livia Prastita Permana 8.1)

SmartEdu– Hai sobat tempat ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian. Bagi kalian yang belum tahu, tempat ini namanya Waduk Cacaban. Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang letaknya ada di Kec. Kedung Banteng-Kab. Tegal.

Waduk Cacaban ini dibangun pada saat pemerintah kolonial Belanda dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Waduk Cacaban dimanfaatkan untuk sarana irigasi dan juga dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai objek wisata.

Fasilitas yang ada di objek wisata ini antara lain :
1. Mushola
2. Toilet umum
3. Tempat Parkir
4. Arena pemancingan yang luas
5. Kapal wisata
6. Rumah makan
7. Warung apung dan masih banyak lagi

Sementara ini Waduk Cacaban sedang ditutup dikarenakan ada Proyek Penataan kawasan wisata dan juga keadaan yang masih pandemi. Proyek Penataan ini sudah mencapai 56% dan diperkirakan akan selesai pada Bulan Januari 2022.

Dalam penataan kawasan wisata,nantinya akan di bangun Gardu pandang, sentra oleh-oleh, tempat jogging, pujasera, dermaga, dan taman bermain.

Penulis: Syafira Laila Ramadhani (8.9)
Editor: Ageska Roso Wijayanti (8.5)
Dokumen: Livia Prastita Permana (8.1)

Berikut adalah video liputan tim jurnalstik di Waduk Cacaban

KACANG ASIN BOGARES

Proses wawancara (foto: Livia Prastita Permana 8.1)
Tampilan bagian depan toko (Foto: Livia Prastita Permana 8.1)
Tampilan kacang asin (foto: Livia Prastita Permana 8.1)

SmartEdu- Di Kabupaten Tegal lebih tepatnya Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah, terkenal dengan industri kacang asin. Kali ini kami mewawancarai langsung pemilik industri kacang asin, Bapak Kurdi produsen dari “Kurdi Bois”.
Kacang asin adalah kacang tanah berkualitas yang sudah diolah menjadi camilan enak nan nikmat. Biasanya orang Tegal menyantap kacang asin dengan minum teh yang biasa disebut dengan istilah “moci”. Kacang asin juga bisa dijadikan buah tangan saat Anda berkunjung ke Slawi dan sekitarnya.  Sekarang kita intip alur proses pembuatannya, yuk!.

Pertama kacang tanah kupas. Kacang tanah segar yang sudah dijemur kering hingga 70%, dikupas.

Kedua penyortiran pertama. Biji kacang tanah yang telah dikupas disortir dengan memisahkan kacang tanah yang baik dan kurang baik, yang besar dan kecil.

Ketiga perendaman dan pencucian. Setelah disortir, kacang direndam kurang lebih 30 menit kemudian dibilas lalu direndam lagi selama dua jam. Setelah direndam dua jam dibilas kembali hingga air terlihat jernih.

Keempat penirisan. Biji kacang dimasukan kedalam keranjang ditiriskan hingga kadar air menurun.

Kelima pembumbuan. Setelah kadar air menurun, kemudian diberi bumbu dengan takaran tertentu. Komposisinya adalah kacang 90% dan garam 10%.

Keenam penjemuran. Sebelum dijemur, kacang yang sudah diberi bumbu didiamkan selama 12 jam atau semalaman lalu keesokan paginya dijemur dibawah terik matahari hingga kadar airnya habis.

Ketujuh penggorengan. Kacang yang sudah dijemur siap untuk digoreng. Nah, cara menggorengnya cukup unik lho yaitu dengan menggunakan pasir yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu mencapai 80 derajat. Kemudian kacang tersebut dimasukan kedalam pasir yang ada dipenggorengan. Jangan lupa diaduk hingga matang ya. Kacang yang sudah matang diangkat dengan cara diayak agar pasir dengan kacang terpisah. Kacang-kacang tersebut diletakan diatas tampah besar lalu diratakan dan dianginkan.

Kedelapan penyortiran kedua. Kacang tersebut disortir lagi gunanya untuk memisahkan antara kacang yang gosong dan bagus serta untuk memisahkan kemungkinan adanya pasir yang masih menempel pada kacang.

Kesembilan packing. Kacang yang sudah disortir dimasukan kedalam kantung plastik dengan berat kurang lebih 5 kg dan disimpan di rak.

Sepuluh pemasaran. Bapak Kurdi memasarkan kacang-kacangnya secara langsung di rumah, di supermarket, dan bahkan di luar Kabupaten Tegal, yaitu Brebes, Cirebon, Pekalongan, dan lain-lain. Namun, dikarenakan pandemi covid-19 kacang asin juga dipasarkan secara online.

Penulis: Gendis Aura Mecca (8.4)
Editor: Ageska Roso Wijayanti (8.5)
Foto: Livia Prastita Permana (8.1)